Seorang ibu setengah baya, tiba-tiba naik ke dalam bus kota yang
beropersi antara jalan Aceh dan Kampus Universitas Padjadjaran di kota
Bandung. Para penumpang bus agak heran, sebab selama mereka menumpang
bus di route itu, belum pernah melihat pengamen tersebut. Sehingga para
penumpang pun memperhatikan keberadaan pengamen ‘asing’ itu meskipun
dengan sikap acuh tak acuh.
Yang menarik adalah, ibu tersebut tidak membawa peralatan apa-apa.
Sebelum ia beraksi menyanyikan lagu seperti kebanyakan pengamen, ia
memberikan sebuah ‘kata sambutan’ yang cukup menarik.
Kata sambutan yang cukup singkat itu ternyata bisa menyita perhatian
para penumpang bus. Ibu yang penampilannya sangat sederhana ini,
menceritakan kondisi keluarganya yang saat itu sedang dilanda musibah
tanah longsor di suatu daerah. Maka dengan modal nekat dari rasa malu,
ia mencari rezeki dengan jalan menyanyi di dalam bus. Dan hari itu
adalah penampilan ‘perdananya’ di dalam bus itu.
Setelah selesai mengungkapkan suara hatinya, ibu pengamen ini
melantunkan sebuah tembang dari daerah jawa barat. Dan seketika, seluruh
suara hiruk pikuk di dalam bus menjadi berhenti. Semua penumpang
terkesiap mendengarkannya. Seolah-olah semua orang terkena pengaruh
‘magis’.
Suara ibu ini cukup merdu, tetapi yang membuat semua orang terkesima
adalah karena adanya semacam kekuatan tersembunyi dari ekspresi yang
sangat menggetarkan hati. Sehingga muncullah sebuah penjiwaan yang luar
biasa.
Mungkin, saat itu ia teringat keadaan anak-anaknya yang sedang
terkulai sakit di rumahnya. Begitu ia berhenti melantunkan tembang yang
membuat semua orang trenyuh, kontan saja hampir semua penumpang memberi
uang dengan nilai yang jauh diatas ‘harga’ pengamen ‘reguler’. Bahkan
kawan saya ‘IM’ yang menceritakan kejadian itu, ia memberikan uang
sebesar lima ribu rupiah.
Tentu saja nilai lima ribu rupiah waktu itu, bagi seorang pengamen
‘dadakan’ seperti dia sungguh sangat luar biasa. Belum
penumpang-penumpang lainnya… tetapi saya hanya melihat sekali saja
wanita itu, sebab hari-hari berikutnya meskipun setiap hari saya naik
bus di route tersebut, yang datang adalah pengamen-pengamen tetap
lainnya ….. ” Demikian kata menutup ceritanya.
Dari cerita itu, saya masih bisa merasakan bahwa IM sangat terkesan
dengan peristiwa itu. Yang menjadi fokus perhatian saya mendengarkan
cerita itu ialah, betapa para penumpang bisa serempak memberikan uangnya
dengan nilai yang jauh di atas kebiasaannya.
Andaikata, saya ambil rata-rata untuk seorang pengamen jalanan ketika
itu harganya adalah seratus rupiah, maka nilai lima ribu rupiah yang
diberikan kepada ibu pengamen itu, merupakan nilai yang besar, dengan
kelipatan lima puluh kalinya. Sungguh luar biasa….!
Mengapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa kemungkinan yang membuat kondisi dan suasana ajaib itu bisa terjadi.
Yang pertama, adalah adanya keikhlasan hati seorang ibu yang sedang
sedih luar biasa. Ia berani dan tidak malu tampil di dalam bus lantaran
teringat anak-anaknya yang berjumlah lima orang, yang kini sedang
tergeletak sakit. Keikhlasan dan kondisinya yang sedang dirundung malang
itu memberikan kekuatan yang tiada tara kepadanya.
Yang kedua, adanya keikhlasan hati para penumpang bus dalam
memberikan sebagian rezekinya kepada seseorang yang sedang
membutuhkannya. Keikhlasan itu muncul setelah mereka mendengar dan bisa
menghayati sebuah pesan kemanusiaan.
Yang ketiga, adanya ‘komunikasi antar hati’ antara seorang ibu yang membutuhkan bantuan demi anak-anaknya, dengan pendengarnya.
Yang keempat, adanya unsur tepat waktu dan tepat tempat. Andaikata
ibu tersebut waktu itu masuk di tempat bus yang lain, mungkin akan
berbeda suasananya dengan suasana di bus yang kini sedang kita bahas
ini.
Alasan yang pertama, kedua dan ketiga, adalah alasan kemanusiaan. Hal
itu akan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Secara umum siapa
saja yang kondisinya sedang nyaman, bila ia dihadapkan pada suasana
lain, dimana ada orang yang sedang membutuhkan uluran tangannya,
kemungkinan besar akan berusaha membantunya. Selain itu juga adanya
sebuah komunikasi hati yang tepat.
Kata sebuah kata bijak, “Jika berkata dengan mulut, sampainya ke telinga, Jika berkata dengan hati, sampainya ke nurani..”
Ibu tersebut dalam berkomunikasi tidak lagi menggunakan mulutnya,
tetapi yang ia sampaikan adalah kegundahan hatinya yang begitu mendalam.
Sehingga pesan itu tersampaikan tidak terbatas di telinga saja, tetapi
bisa menembus hati para pendengarnya.
Alasan yang keempat, adalah alasan yang sangat spesial. Siapakah yang
menuntun dan menggerakkan hati ibu ini untuk menuju bus yang tepat
dalam waktu yang tepat pula? Tentu jawabnya hanya ada satu. Yang
mengatur semua itu adalah sebuah kehendak yang mempunyai kekuatan luar
biasa. Dialah Allah Swt Sang Maha Pengatur Kehidupan Manusia.
Dialah Dzat Yang Maha berkehendak. Dialah yang berkehendak menyuruh
langkah kaki ibu yang sedang susah itu menuju bus yang tepat. Dialah
Yang Maha Berkehendak untuk menggerakkan hati para penumpang bus untuk
memberikan sebagian rezekinya.
Dengan melihat peristiwa di dalam bus itu, seolah kita sedang
diingatkan oleh Allah Swt. Bahwa di dalam setiap peristiwa yang sedang
terjadi Allah ingin melihat, menguji, dan mengukur, siapakah diantara
hamba-hambaNya yang sabar, dan siapa pula yang pandai bersyukur.
Barang siapa yang diuji dengan musibah ia sabar, dan ketika diuji
dengan nikmat ia bersyukur, insyaAllah dialah sebenarnya orang-orang
yang berhasil dalam menjalankan misi kehidupannya…
Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar, dan Allah selalu bersama dengan orang yang pandai bersyukur.
“Orang yang menikmati makanan lalu ia bersyukur, adalah seperti orang yang sedang berpuasa yang sabar.”
(HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)
Artinya, dalam kehidupan ini kita sedang bermain-main dalam rentang
dimensi syukur dan sabar. Semoga dengan selalu berikhtiar dan berdo’a
kepada Allah Swt, kita akan bisa berhasil melewatinya. Insya Allah…
***
Dari Sahabat
Home »
Cerita Nasehat
» Suara Merdu Sang Pengamen
Suara Merdu Sang Pengamen
Unknown | 17.21 | 0
komentar
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Suara Merdu Sang Pengamen
2012-12-18T17:21:00+07:00
Unknown
Cerita Nasehat|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)