Keampuhan makanan afrodisiak untuk meningkatkan libido masih jadi
perdebatan hingga kini. Banyak orang yang percaya, beberapa makanan
seperti stroberi, tiram, cokelat atau ginseng bisa meningkatkan gairah
seksual.
Namun para ahli banyak yang masih meragukan. Mereka mengungkapkan,
belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan keampuhan makanan tersebut
dalam meningkatkan performa seks. Bahkan beberapa pakar menyebut,
sebenarnya tidak ada istilah makanan afrodisiak. Afrodisiak sendiri,
adalah sebutan untuk zat kimia yang digunakan untuk merangsang daya
seksual.“Afrodisiak telah digunakan
beribu-ribu tahun lamanya di seluruh dunia. Tapi belum ada penelitian
ilmiah yang bisa menunjukkan hal itu dengan jelas,” jelas Massimo
Marcone, profesor di University of Guelph’s, Departemen Penelitian
Makanan, seperti dikutip dari Your Tango.
Demi menjawab keraguan itu, John Melnyk, salah satu murid Profesor
Massimo menganalisa sejumlah studi yang berhubungan dengan konsumsi
afrodisiak sebagai penambah gairah seks. John memeriksa beberapa makanan
yang diklaim bisa meningkatkan libido baik secara psikologis maupun
fisiologis.
Dari hasil analisa, John menemukan bahwa makanan afrodisiak memiliki
efek yang berbeda pada setiap orang. Afrodisiak bisa bekerja pada
sebagian orang, tapi ada juga yang tidak merasakan perubahan apapun.
Efeknya pun lebih banyak dalam bentuk psikologis, bukan secara fisik.
Artinya, efek makanan afrodisiak lebih karena sugesti dari si konsumen.
John pun menjabarkan beberapa makanan yang populer sebagai afrodisiak
dan bagaimana makanan tersebut mempengaruh tingkat seksualitas.
Banyak orang mengklaim, gairah bercinta mereka meningkat setelah
makan muira puama –tanaman dari Brazil, maca root, mustard dan cokelat.
Namun menurut hasil studi, makanan tersebut tidak ada hubungannya dengan
rangsangan seksual atau kepuasan seks secara fisik. Melainkan hanya
menyentuh faktor psikologis.
“Mungkin rangsangan yang mereka rasakan karena efek dari zat-zat yang
ada di cokelat seperti phenylethylamine. Zat ini bisa mempengaruhi
tingkat serotonin dan endorfin pada otak,” ujar Massimo. Serotonin
merupakan hormon yang berkaitan dengan emosi dan mood, sementara
endorfin adalah zat penekan rasa sakit.
Wine, atau jenis minuman beralkohol lainnya juga sering disebut-sebut
sebagai afrodisiak. Hasil penelitian menemukan, memang benar alkohol
bisa meningkatkan gairah seksual tapi di sisi lain, bisa menghambat
performa seksual secara fisik (saat penetrasi-red). Sementara buah pala,
cengkeh dan jahe memiliki substansi yang sering dihubungkan dengan
peningkatan gairah seksual pada hewan. Namun masih diragukan efeknya
pada manusia.
Dilansir Care2, rempah-rempah seperti ginseng dan kunyit, diketahui
memiliki zat yang bisa melancarkan aliran darah dari dan ke organ
genital sehingga meningkatkan fungsi seksual. Namun masih perlu
penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
“Sekarang ini, belum ada cukup bukti yang bisa mendukung atau
memastikan penggunaan beberapa makanan yang efektif sebagai afrodisiak.
Harus ada studi klinis yang lebih banyak lagi untuk meneliti efeknya
pada manusia,” tambah Massimo.
Mitos Dan Fakta Makanan Pembakar Gairah Seks
Unknown | 00.48 | 0
komentar
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Mitos Dan Fakta Makanan Pembakar Gairah Seks
2013-01-21T00:48:00+07:00
Unknown
Sex|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)