VIVAnews – Banyak wanita yang selalu
membuat alasan demi menghindari ajakan bercinta pasangan. Biasanya, itu
terjadi karena tubuh merasa lelah. Pemicunya, mungkin karena perbedaan
jam biologis antara pria dan wanita, yang berakibat pada perbedaan
kondisi tubuh.
Menurut penelitian Universitas Harvard,
wanita memiliki jam biologis yang berbeda dari pria. Jam biologis wanita
berjalan enam menit lebih cepat. Ini mengakibatkan wanita cenderung
bangun lebih awal.
Dari penelitian diketahui, 50 persen
wanita lebih sering mengalami insomnia dibandingkan pria. Wanita juga
sering terbangun di pagi hari dan tidak dapat tidur kembali.
Hal itu tentu memengaruhi kebugaran tubuh
karena mereka tidak cukup beristirahat. Menurut penelitian, banyak
wanita mengakalinya dengan pergi tidur lebih awal sehingga sama sekali
tidak berpikir tentang seks.
Penelitian yang diterbitkan tim gabungan
dari Harvard Brigham dan Women’s Hospital ini melibatkan 157 partisipan.
Mereka diminta menghabiskan waktu selama delapan minggu untuk tidur di
laboratorium tanpa kaca di Boston. Mereka diisolasi dari dunia luar,
sehingga tubuh kembali pada jam biologis awal.
“Kami menemukan bahwa siklus jam biologis
wanita lebih pendek dibanding pria, selisih rata-rata adalah enam
menit,” ujar salah satu peneliti, Jeanne Duffy, seperti dikutip dari
Daily Mail.
Selisih tersebut memang singkat, namun
akan diakumulasikan. Tanpa menata ulang, jam biologis tersebut semakin
lama semakin tidak sinkron dengan waktu 24 jam. Karena, siklus alami
manusia mengikuti siklus matahari yang menghabiskan 25 jam per hari.
Variasi perbedaan jam biologis dapat
diperkuat dengan beberapa faktor, seperti ketika pertama kali cahaya
masuk ke dalam mata. Beberapa wanita diketahui memiliki jam biologis
yang berjalan sangat cepat. Sehingga, mereka menyelesaikan siklus harian
kurang dari 24 jam. Karenanya, penting bagi mereka untuk menata ulang
jam biologisnya.
“Jika panjang siklus Anda lebih pendek
dari 24 jam, Anda memerlukan sedikit cahaya di malam hari untuk
mensinkronisasi jam biologis,” kata Jeanne.
Ia menyarankan untuk menggunakan masker
tidur atau menata ruang tidur dengan cahaya yang sangat minim.
Sedangkan, pria yang cenderung bangun terlambat harus menghindari cahaya
malam dan memastikan mereka mendapatkan banyak cahaya di pagi hari.
Menurut Charles Czeisler, profesor dan
dokter di Harvard Medical School, jutaan wanita berperang melawan jam
biologis mereka yang lebih cepat setiap hari. “Saya rasa banyak wanita
menderita kurang tidur karena kewajiban pekerjaan mereka,” ujarnya.
Namun, nampaknya banyak wanita yang tidak
masalah bangun di pagi hari. Itu karena mereka dapat menyelesaikan
pekerjaan lebih awal. Bagaimana dengan Anda?